Belajar BERJUANG dari sebatang Pohon Pisang.

12:48 AM


Meraih kesuksesan atau mencapai suatu impian bukanlah perkara mudah. Ada begitu banyak halangan yang akan kita lalui. Teramat banyak alasan untuk menyerah dan menghentikan perjuangan.
Kadang kita merasa kalau tantangan itu terlalu berat untuk kita lalui dan memutuskan untuk menyerah. Geram mendapati diri kita begitu lemah, hingga hal sepele bisa meruntuhkan harapan kita.

Jika saat-saat seperti ini tiba, cobalah belajar dari sebatang pohon pisang. Apa hubungannya?

Di depan rumah mungil kami di kampung halaman, ada sekelompok pohon pisang yang tumbuh rimbun. Pohon-pohon pisang itu  berbuah pada musimnya, menampilkan setandan buah kuning yang menggugah selera. 

Suatu hari, ibu menyuruh saya untuk menebang pohon-pohon pisang itu karena harus diganti dengan cemara. Kebetulan, pohon-pohon itu sudah berbuah dan bisa dipanen kecuali satu pohon yang masih berbunga tapi harus tetap dipotong karena tidak mungkin ditinggal sendirian.

Keesokan harinya, saya melihat sebuah tunas kecil dan putih muncul tepat di tengah pohon pisang itu. Aneh. Tanpa memberitahu mama, saya langsung memotong tunas itu. “Mungkin besok tidak tumbuh lagi” pikir saya. 

Pagi berikutnya, saya langsung melihat pohon itu lagi. Saya kaget, karena sebuah tunas sudah muncul lagi dari tengah pohon pisang yang sudah dipotong itu. “Ma!” Saya tidak sabar lagi ingin bertanya kejadian aneh ini. “Mengapa tunas pisang itu tumbuh terus? Mengapa juga hanya satu pohon? Mengapa tidak semuanya?”. Mama saya tersenyum dan berkata: “Mama mau tanya, tunas yang tumbuh itu berasal dari pohon mana?”. “Pohon yang belum sempat berbunga?”Jawab saya spontan. “Itu dia. Pohon pisang yang belum sempat berbuah, akan tetap ngotot untuk tumbuh sampai dia benar-benar menghasilkan buah. Kecuali kamu membongkarnya sampai ke akar.” Saya bingung. “Aku gag percaya ma!” kata saya. “Ya udah, mama kasih ijin kamu untuk membiarkan pohon itu tumbuh lagi sampai berbuah dan buktikan kata-kata mama! Itu pun kalau kamu mau menunggu sampai beberapa bulan”. “Oke!” kata saya.

Saya membiarkan tunas itu tumbuh lagi. Beberapa bulan kemudian, pisang itu berbuah dan ditebang untuk dipanen. Benar kata mama, pisang itu tidak tumbuh lagi. Pohon itu membusuk dalam hitungan hari. Wow.

Apa yang saya pelajari? Sebatang pohon pisang tidak mempunyai pikiran, otak, tenaga atau kekuatan seperti yang dimiliki manusia. Tapi, dia pantang menyerah untuk berjuang sebelum menghasilkan buah. Dia benar-benar berusaha keras sampai menghasilkan “sesuatu”.

Kembali ke masalah awal. Saat kesulitan datang menghadang perjalanan kita menuju kesuksesan dan kita mempunyai cukup alasan untuk menyerah dalam memperjuangkan cita-cita, ingatlah bahwa sebatang pisang yang hanya sebuah tanaman mau berjuang keras dan tidak mau menyerah sebelum berbuah. Apakah kita akan mengakui kehebatan pohon pisang? Tidak. Kita harus buktikan bahwa kita bisa melakukan lebih dari apa yang bisa dilakukan sebatang pohon pisang. Tidak akan menyerah sebelum kesuksesan itu benar-benar berada dalam genggaman kita.

Best of Luck.

You Might Also Like

1 komentar

Popular Posts

Like us on Facebook

Translate

English French German Spain Italian Dutch

Russian Brazil Japanese Korean Arabic Chinese Simplified
Translate Widget by Google

Subscribe